Hidroponik merupakan sistem penanaman tanpa menggunakan tanah dapat disebut juga soilless. Media pertumbuhan tanaman dapat diganti dengan media lain seperti rockwool, cocopeat, arang sekam, spons bahkan kapas, selama media tersebut memiliki pori dan dapat menyerap air. Nutrisi dan unsur hara tanaman yang terdapat dalam tanah diganti menggunakan garam mineral yang dilarutkan ke dalam air. Pengganti unsur hara tersebut dikenal dengan nama nutrisi AB mix. Dalam pengaplikasiannya terdapat beberapa jenis sistem hidroponik yang berbeda-beda disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Beberapa jenis sistem hidroponik tersebut ialah: A. Hidroponik Sistem Wick Sistem wick adalah yang paling mudah dilakukan. Sistem kerjanya menggunakan sumbu yang membantu mengalirkan air pada media tanaman, dimana nutrisi yang dilarutkan dalam air disalurkan oleh sumbu ke akar tanaman. Wadah untuk menanam dapat menggunakan box plastik, bekas air mineral atau wadah apapun yang ...
Hidroponik adalah teknik penanaman menggunakan air tanpa media tanah sedikitpun, secara etimologi hidroponik berasal dari Bahasa Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya kerja. Bila diartika secara harfiah hidroponik adalah bertanam menggunakan sistem kerja air. Menurut sejarah hidroponik sudah dikembangkan sejak dahulu jauh sebelum era modernisasi namun pengembanganya secara pesat dimulai pada tahun 1860. Selain menggunakan air unsur yang terpenting dari sistem hidroponik adalah nutrisi. Nutrisi adalah unsur hara makro dan mikro yang diperlukan dalam pertumbuhan tanaman. Unsur makro tersebut yaitu Nitrogen (N), Phospor (P), Kalium, (K) Sulfur (S), kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg) sedangkan unsur mikronya Boron (B), Tembaga (Cu), Zinc (Zn), Besi (Fe), Molibdenum (Mo), Mangan (Mn), Khlor (Cl), Natrium (Na), Cobalt (Co), Silicone (Si) dan Nikel (Ni). Dalam hidroponik unsur hara makro dan mikro tersebut dikenal dengan nutrisi AB mix yang dilarutkan keda...